Makalah Esai , dari Panwascam menuju Bawaslu Jateng
Dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum mulai dari Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden , Pemilihan Anggota Legestattif maupun DPD ,
Pemilihan Walikota/Bupati dan Wakil
Walikota/Bupati , anggota Bawaslu Propinsi
Jawa Tengah di tahun Politik harus selalu sigap menjaga intregitas yang tinggi
karena juga dapat dipegaruhi oleh
pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu, baik yang sejalan maupun tidak
sejalan dengan misi Bawaslu . Pihak yang dapat dijadikan mitra kerja dalam
mendukung misi Bawaslu adalah Pemerintah
Daerah dari tingkat Propinsi sampai Kelurahan / Desa, Aparat Penegak Hukum
seperti Kepolisian, Kejaksaan maupun Pengadilan, Komisi Pemilihan Umum (KPU),
Tim Pemantau Pemilu yang telah terdaftar secara resmi pada pemerintah baik dari
dalam maupun luar negeri, Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta , tokoh
masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama. Sedangkan pihak-pihak yang
harus diwaspadai yang dapat mengganggu misi Bawaslu adalah oknum tertentu yang ada di dalam Partai
Politik maupun calon perseorangan yang mempunyai kepentingan dan melakukan
kecurangan sehingga Pemilu dapat terganggu.
Makalah ini dibuat merupakan persyaratan untuk menjadi Bakal Calon Anggota Bawaslu
Propinsi Jawa Tengah Tahun 2018 , semoga bermanfaat dan menjadi acuan bagi
penulis maupun bagi yang membacanya dalam melaksanakan pengawasan dalam Kepemiluan
khususnya di Daerah Propinsi Jawa Tengah .
Nama saya A. Agung Hardiyanto ,saya merupakan sosok
yang komunikatif , ramah dan senang bergaul dengan siapapun dalam lingkungan
bawah sampai kalangan atas, tanpa membeda bedakan strata dalam kehidupan , nama
ayah Y . Roepadi sudah almarhum merupakan seorang anggota CPM TNI AD Denpom
IV/4 kota Surakarta , dan nama ibu Sri Suharmi seorang ibu rumah tangga yang
lugu. Saya dilahirkan pada tanggal 24 Mei 1969 di Kota Surakarta Jawa Tengah , Di lingkungan keluarga saya , ayah menerapkan
disilpin yang tinggi terhadap putra - putrinya hal tersebut dapat di maklumi
karena waktu itu sosok anggota CPM terkenal dengan wibawa dan disiplin yang
tinggi apalagi kami tinggal di Asrama CPM waktu itu. Walaupun begitu kami
merupakan keluarga yang cukup sederhana.
Dan semua saudara saya yang berjumlah 4 orang termasuk saya dapat meneruskan
study sampai ke Perguruan Tinggi hingga selesai , saya terlibat aktif di
beberapa organisasi masyarakat karena kebetulan saya menyukai kegiatan
orgnisasi sosial mulai dari FKPPI, Pasgad, Pengajian , Paguyuban Jawa Tengah
Jabodetabek, Pendampingan Buruh Nekeiuba dan masih banyak organisasi lainnya. Sewaktu masih menjadi
mahasiswa S1 maupun S2 saya juga aktif
dalam berbagai kegitaan kampus di UNIBA Surakarta selaku ketua HMJ Pasca Sarjana
saya sering menggelar event nasional seperti seminar Nasional Managemen Merawat
NKRI bersama Menko Polkam Laksamana Edy Purjianto dan Walikota Surakarta ,seminar Hari Sumpah Pemuda bersama
Menpora, Seminra UKM bersama anggota DPRD
Jateng, Seminar berkaitan Keuangan dengan BPK dan Anggota DPR RI dan lain
sebagainya, Disamping untuk menambah saudara juga dapat menyalurkan hobi saya
dalam berorganisasi. Setelah lulus dari UNIBA Surakarta sampai sekarang saya juga
masih aktif di kegiatan almamter sebagai pengurus Ikatan Alumni UNIBA Surakarta. Tak ketinggalan akhir -
akhir ini juga , saya ikut kegiatan nguri nguri budaya Jawa , Saya aktif di
Paguyuban Budaya Jawa dan Relawan Karaton Surakarta Hadinigrat sampai sekarang .
Adapun orang-orang yang sering berinteraksi dengan saya adalah:
1. Sinuwun PB XIII Raja Karaton Surakarta Hadiningrat
2. Dr. Pramono Hadi, MSi Rektor Uniba Surakarta
3. Prof . Dr Sardjana Ketua Paguyuban Jawa Tengah
Jabodetabek
4. Rekan – Rekan Alumni UNIBA Surakarta
5. Purwadi,SE,MM Wakil Bupati Sukoharjo teman kuliah
dulu
6. KH. Agus Komarudin,SE ulama Karaton Surakarta
Hadiningrat /ketua Paku Baja
7. Mas Dwi asisten Habib Lutfi Pekalongan
8. Muhsin Sag pengurus NU Kabupaten Karanganyar
7. Sony Sumarsono, S.Sos Ketua PMI Kabupaten Sukoharjo
Orang-orang yang pernah menjadi acuan kuat tentang
nilai-nilai karakter luhur yang saya ucapkan sampai sekarang selalu saya pegang
teguh. Adapun nilai-nilai karakter yang beliau ajarkan dan selalu saya upayakan
untuk diterapkan adalah dengan senantiasa bersikap ramah terhadap orang lain seperti yang sudah diwelingke Abah Hahib Lutfi
pada saya termasuk tidak mau menyalahkan orang lain dengan bersikap arogan ,
termasuk terhadap staf kerja (bawahan). Selalu berusaha menjaga komitmen yang
telah disepakati. Disiplin terhadap peraturan yang berlaku. Saya yakin bahwa
saya bisa untuk menjadi orang yang benar-benar berintegritas (bersih dari
korupsi, kolusi dan nepotisme). Skor integritas saya (untuk saat sekarang)
adalah 90 %. Sebab sewaktu bertugas sebagai Anggota Panwascam Serengan dan
sekaligus Panitya Rekrutmen Anggota PPL di wilayah Kecamatan Serengan kota
Surakarta dua orang diantaranya diluluskan (dipilih) karena
adanya usulan/titipan dari teman bukan karena faktor nilai/ kualitasnya. Hal
ini dapat saya jadikan sebuah pengalaman berharga,untuk menaikan intregitas
saya mendekati 100 persen dan tidak akan bertindak seperti itu lagi menampung
titipan,saya akan bertindak fair.Dan dalam waktu itu juga saya berani
mengosongi satu kelurahan yaitu Kelurahan Joyontakan tanpa PPL dan melakukan rekrutmen ulang karena waktu itu calon PPLdi Kelurahan Joyontakan masuk database Parpol atau Sipol , hal tersebut tidak dibenarkan dalam aturan Bawaslu karena anggota PPL harus bersih dari unsur Parpol dan saya berani mencoret calon tersebut untuk melakukan rekrutmen
kembali.
BAGIAN KEDUA
Kecurangan yang bisa ditoleransi dan ada kecurangan
atau manipulasi yang sama sekali tidak dapat ditoleransi saya sangat tidak
setuju dengan hal tersebut diatas . Sebab bagi saya setiap kecurangan atau manipulasi
yang melanggar peraturan harus diambil tindakan dan mendapat sangsi sesuai
dengan UU atau peraturan yang berlaku
hal ini merupakan prinsip hidup saya untuk tegas dan berani serta jujur .
Apabila ada kecurangan atau manipulasi yang ditoleransi (yang jelas-jelas
menyalahi peraturan yang berlaku), maka akan bisa memicu timbulnya
kecurangan-kecurangan berikutnya. Saya tidak pernah menghadapi situasi dimana
saya seperti harus melakukan kecurangan atau manipulasi untuk mencapai sesuatu.
Ketika kita menghadapi suatu situasi untuk memutuskan sesuatu, untuk sementara
dasar hukum yang melandasi kurang jelas, maka yang menjadi pegangan bagi kita
adalah: Hendaknya bagi kita yang berada dalam satu organisasi dapat bermusyawarah
dengan pengurus atau anggota yang lainnya, sehingga untuk
memperoleh satu keputusan yang tepat . Musyawarah untuk mufakat sangat
diperlukan sekali.
BAGIAN KETIGA
Saya sampai sekarang masih aktif melakukan kegiatan
sosial lewat berbagai ormas maupun kegiatan Budaya yaitu ikut aktif dalam
paguyuban Budaya Jawa yang tegabung dalam Paku Baja dengan melakukan secara rutin untuk mengikuti kegiatan
nguri nguri budaya Jawa dibawah langsung Karaton Kasunanan Surakarta
Hadiningrat, seperti kemarin sewaktu kirab Jumenengan Dalem Sinuwun PB XIII bulan Mei 2018 , saya aktif mengikutinya
dengan bebagai bentuk kegiatan seperti pengawalan, menyiapkan logistik, among
tamu untuk para Kyai maupun Ulama sewaktu masuk Karaton Surakarta Hadiningrat,
menyiapkan Team Hadrah dan lain sebagainya .Hal tersebut untuk ikut serta berperan secra aktif dalam
nguri -nguri budaya Jawa khususnya Karaton Surakarta Hadiningrat bagi saya anggap penting karena Karaton Surakarta
merupakan pusat budaya Jawa atau dalam bahasa Jawa sebagai punjernya tanah Jawa dan ini merupakan warisan leluhur yang perlu
kita jaga. Pernah juga waktu itu saya dereaken
Abah Habib Lutfi ,Kyai Ali dan Kyai Mukti sewaktu tindak Karaton Surakarta, Karena bagi beliau – beliau Karaton juga
merupakan simbol budaya Islam di Indonesia khususnya di tanah Jawa yang perlu
sangat diperlukan menjadi partner dalam
syiar agama Islam di tanah Jawa dan NKRI salah satu contohnya peninggalan jaman
dahulu yaitu Masjid Agung.Beranjak dari pengalaman tersebut dalam melakukan
kegiatan berorganisasi selama ini dapat berguna pada saat menjadi salah seorang
calon anggota Bawaslu Jateng walaupun dalam kepemiluan saya masih hijau dengan hanya
modal pengalaman sebagai anggota
Panwascam namun dengan latar belakang pendidikan saya dan jaringan saya.
Tidak ada salahnya saya untuk mencoba berkiprah di Bawaslu Jateng dalam
mengawal proses demokrasi di JawaTengah khususnya dan Indonesia pada umumnya . Hal ini telah
dapat saya rasakan ketika mengemban amanah sebagai Anggota Panwascam Divisi
Pencegahan dan Hubungan Masyarakat di Kecamatan Serengan. Jalinan Komunikasi
yang baik dengan semua steak holder di Wilayah Serengan dapat berjalan dengan
baik ,Wilayah Serengan menjadi sejuk dan kondusif.
BAGIAN
KEEMPAT
Bagi saya statment ke dua belah pihak tersebut ada tataran masing
-masing dan dapat saya jabarkan sebagai
berikut Pihak pertama pihak yang harus diwaspadai adalah kelompok yang pesimis
dan apatis terhadap visi dan misi Bawaslu. Pihak ini sangat berpotensi sebagai
propokatif masyarakat untuk menjadi golput . Sedangkan untuk pihak yang dapat
dijadikan mitra kerja dalam mendukung misi Bawaslu antara lain adalah:
1) Pimpinan PTN/ PTS setempat selalu terjalin dengan
baik
2) LSM/ aktifis kampus yang bersifat independen yang
mempunyai visi dan misi yang sama dengan visi dan misi Bawaslu.
Strategi yang tepat untuk menghindari intervensi
negatif dari pihak lain dalam hal ini ada 3 tiga point yang penting dalam
mengatasi masalah tersbut yaitu :
1. Tidak
menerima atau dapat juga dapat dikatakan menolak secara halus maupun secara
tegas seandainya ada pihak-pihak
tertentu yang menawarkan pemberian bantuan atau daikarakan hadiah tertentu ,
khususnya dari mereka yang punya keterkaitan dengan tugas - tugas Banwaslu.
2. Dari pihak
keluarga atau teman juga cukup berpengaruh dalam kehidupan saya. Dari pihak
keluarga, istri saya sering saya minta pendapatnya ketika saya mau memutuskan
suatu permasalahan atau ingin mengerjakan sesuatu pekerjaan yang cukup penting.
3. Teman dekat
saya salah satunya di IKA UNIBA Suarakarta , sering saya mintakan masukan/
pendapatnya. Sebab dari adanya saran/ pendapat mereka dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan dengan tepat ketika menghadapi
permasalahan yang ada.
BAGIAN KELIMA
Saya sebagai jurnalis dan staf pengajar di berbagai
lembaga pendidikan dari sejak awal sudah tertarik dalam dunia Kepemiluan dimulai
era reformasi sudah tertarik dengan masalah Kepemiluan dan demokrasi sekitar
tahun 1998 karena sejak saat itu kondisi Negara kita memberikan kebebasan yang
luas bagi warga negaranya dalam menyampaikan pendapat dan pikiran termasuk juga
dalam mendirikan sebuah partai politik namun saya lebih banyak di luar pagar hanya sebatas sebagai penulis
, team Pengawasan Independent dan ikut dalam
lingkup skala kecil dalam kepemiluan seperti tergabung menjadi anggota PPDP,
KPPS dan terakhir sekarang sebagai
anggota Panwascam Serengan. Di kota
Surakarta Wilayah Serengan terkenal sebagai daerah paling bersih dan kondusif
karena anggota Panwascam aktif dalam menjalankan komunikasi dengan berbagai
pihak terkait kepemiluan . Adapun semua kegiatannya dapat diakses di Panwascamsrengan.blogspot.co.id Buku-buku
yang pernah dibaca (tentang Kepemiluan dan Demokrasi):
1. UU Nomer 7 Tahun 2017
2. PKPU
3.Kumpulan Perbawaslu
Ketiga buku tersebut bagi saya cukup memadai dalam
menyerap ilmu tentang Kepemiluan serta sangat bermanfaat dalam mengawal proses
demokrasi di Indonesia dengan baik . Kedepannya
dapat juga sebagai acuan dan pegangan dalam menjalankan tugas pengawasan.
BIODATA
N a m a
|
:
|
A.Agung Hardiyanto, SE.,M.Si
|
Jenis
Kelamin
|
:
|
Laki-laki
|
Pekerjaan/Jabatan
|
:
|
Jurnalis/Staf Pengajar Lmbaga Pendidikan
|
Tempat dan
Tanggal lahir/Umur
|
:
|
Surakarta,24 Mei 1969
|
Alamat
|
:
|
Danukusuman RT 03 RW VII Serengan
Kota Surakarta
|
No.
Pendaftaran
|
:
|
043
|
No. HP.
|
:
|
08578974000
|
Kota
Pinang, A
MUHMMAD Y
Tidak ada komentar